Tag
5 cm, 5 sahabat, film, film indonesia, gunung semeru, kota malang, movie, nonton film, review film
Well, sedikit ketinggalan dari teman-teman kantor yang sudah terlebih dahulu nonton film 5 CM meter. Mendengar obrolan mereka terkait film ini yang kedengaran menarik dan cukup recommended, akhirnya setelah beberapa kali batal nonton, malam ini tersampai sudah untuk menonton film ini.
Latar cerita film ini berawal dari 5 sahabat yang sudah bersama selama 10 tahun lamanya. Kemana-mana mereka selalu bareng, seperti hangout, dan lain-lain. Hingga suatu malam, salah seorang dari mereka menyuarakan, apakah mereka bosan jika kehidupan mereka begini-begini saja. Which is teman mereka ya itu-itu saja, dan jarang bersosialisasi atau memiliki teman selain kelompok mereka ini.
Ide itu adalah mereka harus putus kontak selama 3 bulan. No call, sms, atau media apapun yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi. Hingga menjelang masa tenggang yang telah ditetapkan, akan masuk sms berisi instruksi dimana mereka bertemu, dan surprise yang dijanjikan genta adalah sebuah pengalaman yang tak akan pernah mereka lupakan.
Selama 3 bulan berpisah, masalah dalam kehidupan mereka masing-masing mulai muncul. Dari sini mereka sangat merasakan bahwa satu sama lain sangat membutuhkan. Jelasnya saya tidak akan tulis disini biar tidak spoiler 😛
Hingga akhirnya, mereka ketemu di sebuah stasiun, dan melakukan perjalanan ke malang dengan tujuan akhir puncak gunung semeru, gunung tertinggi di jawa dan termasuk gunung volkanik yang masih aktif.
Dalam petualangan mereka ini, kamu akan menyaksikan banyak pemandangan / view yang sangat indah dan dekat dengan alam. Gunung, bukit, danau, dan hubungan mereka yang saling support untuk mencapai suatu tujuan yang tidak jauh 5 cm dari mata mereka.
Pribadi saya suka sekali tema yang di angkat kali ini. Thumbs up buat seluruh team yang terlibat membuat film keren ini. Film yang patut dicontoh, daripada membuat film-film horror yang kurang mendidik. Film ini mengajarkan banyak hal seperti tekat yang kuat, disiplin, kebersamaan, dan hal positif lainnya yang bisa didapatkan.
Yang menurut saya kurang dalam film ini adalah cerita yang kurang kaya. Apalagi perjalanan mereka saat mendaki, menurut saya sangat kurang dan terlihat datar. Kerasa banget seperti frame by frame seperti mendaki – tenda – mendaki – break – mendaki – sampai.
Mungkin kalau sedikit dibumbui cerita yang bisa menggambarkan serunya pengalaman mendaki bisa menjadi lebih seru. Misalnya salah satu dari mereka tiba-tiba hilang dari rombongan, persediaan makanan yang habis entah bagaimana ceritanya, atau apapun itu yang menarik dari dunia penjakian (hehe saya kurang paham).
Beruntungnya ini tertutup dengan view yang sangat cantik dan menawan. Overall, kalau bisa dikasi rate, saya kasi 7.0 dari 10